Sabtu, 18 Januari 2014

PUTRI_SIGN: Studi kelayakan bisnis aspek keuangan

PUTRI_SIGN: Studi kelayakan bisnis aspek keuangan: BAB 1 Pendahuluan 1.     LATAR BELAKANG studi kelayakan bisnis merupakan merupakan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ...

Studi kelayakan bisnis aspek keuangan


BAB 1
Pendahuluan
1.    LATAR BELAKANG
studi kelayakan bisnis merupakan merupakan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Dalam studi kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek yang menjadi pertimbangan antara lain; aspek pasar, aspek produksi, aspek manajemen dll, termasuk juga dalam hal ini adalah apek keuangan yang pemakalah bahas dalam makalah ini.
Keuangan merupakan satu hal yang sangat penting dalam sebuah usaha/ proyek. Berjalan maupun tidaknya sebuah usaha tergantung pada sejumlah uang modal yang dimiliki. Keuangan juga merupakan sebuah motor penggerak dalam tersedlenggaranya suatu usaha /proyek untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu dalam aspek keuangan ini memerlukan perhatian khusus dan pengamatan yang lebih serius dibandingkan aspek-aspek studi kelayakan bisnis lainnya.

2.    Pokok masalah
Terjadinya paradigma kegagalan  dalam dunia usaha yang sering terjadi sebagian besar diakibatkan oleh kekacauan dalam masalah keuangan. Baik masalah sumber modal, pengembalian investasi, pengembalian hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan lain sebagainya mendorong pemakalah untuk mnyelesaikan makalah studi kelayakan bisnik pada aspek keuangan.
Adapun pokok permasalahan yang diambil pemakalah,antara lain:
1.    Sumber-sumber dana yang dipakai dalam usaha/proyek
2.    Biaya kebutuhan investasi
3.    Estimasi pendapatan
4.    Break even point
5.    Rasio-rasio laporan keuangan serta rasio keuangan beserta penghitungannya

3.    Tujuan
Pemakalah mengharapkan agar melalui makalh ini pemakalah serta pembaca mendapatkan banyak manfaat serta lebih mendorong untuk dapat lebih mempelajari studi kelayakan bisnis kususnya pada aspek keuangan.



BAB II
Pembahasan
    I.                          PENGERTIAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan dan merupakan aspek yang penting ntuk diteliti kelayakannya. Hal ini berhubungan dengan modal dan investasi yang dignakan dalmam pembiayaan dalam sebuah usaha/bisnis.
 Penilaian kelayakan bisnis dalam aspek ini meliputi: penilaian terhadap sumber-sumber dana yang diperoleh, biaya kebutuhan investasi, estimasi pendapatan yang akan diperoleh, estimasi biaya operasi dan pemeliharaan, break even point (BEP),serta  arus kas (cash flow).

A.    SUMBER-SUMBER DANA
Unntuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana, modal dibagi menjadi 2 modal antara lain:

1.    Modal asing (pinjaman)
Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh melalui pinjaman. Pinjaman ini mengakibatkan bertambahnya beban usaha yaitu beban bunga pinjaman yang besarnya relative dalam jangka waktu tertentu.
Keuntungan dari adanya modal pinjaman ini adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas (tersedia dalam jumlah yang banyak), selain itu menjadikan suatu motivasi untuk bekerja lebih giat.
Sumber dana ini diperoleh dari:
·         Pinjaman dari dunia perbankan
·         Pinjaman dari lembaga keuangan
·         Pinjaman dari perusahaan non-bank
Kerugian dari adanya modal pinjaman ini adalah perusahaan harus membayar bunga serta konsekuens ilainnya jika perusahaan tidak dapat membayar pinjamannya.
2.    Modal sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik terbuka maupun tertutup.
Keuntungannya adalah tidak adanya tambahan beban biaya bunga namun harus membayar deviden kepada pemilik saham, serta tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang digunakan.
Kerugiannya adalah semua kerugian akan ditanggung sendiri, serta perusahaan tidak dapat dengan leluasa  mengembangkan usaha sera menggunakan dana jika dana yang dimiliki terbatas jumlahnya.

B.    BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI
Investasi merupakan komitmen atau persetujuan atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat atau sebelum usaha dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi ini dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya saja pembelian asset-aset yang dibutuhkan usaha /proyek tersebut.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi, antara lain:
1.    Biaya prainvestasi
Adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka membuat usaha baru, baik dalam hal aktiva tetap maupun biaya modal kerja., ANTARA LAIN:
·         Biaya pembuatan studi
·         Biaya pengurusan izin-izin
2.    Biaya pembelian aktiva tetap, antara lain
1.    Aktiva tetap berwujud
·         Tanah
·         Mesin
·         Peralatan, dll
2.    Aktiva tetap tidak berwujud
·         Goodwill
·         Hak cipta, dll
3.    Biaya operasional
·         Upah karyawan
·         Biaya listrik
·         Pajak, dll

C.   ESTIMASI PENDAPATAN
Estimasi pendapatan adalah perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dengan cara membagi perkiraan hasil penjualan dikurangi perkiraan biaya yang dikeluarkan. Mengenai perkiraan pendapatan ini harus benar-benar dilakukan dengan benar, sehingga keputusan yang diambil benar-benar tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

D.   ESTIMASI BIAYA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC). Perhitungan biaya ini harus dihitung sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya yang terlewatkan. Hal ini diperlukan karena keadaan ini akan mempengaruhi perhitungan analisis investasi yang digunakan sebagai indicator dalam menentukan kemungkinan rencana dapat dikembangkan.
Biaya tetap terdiri dari gaji karyawan tetap, bunga bank, pengembalian pokok pinjaman, penyusutan, asuransi, dll. Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, dll.

E.    BREAK EVEN POINT (BEP) dan PAY BACK PERIOD
BEP adalah suatu tingkat produksi dimana total revenue sama dengan total cost (TR=TC)  atau biasa disebut dengan titik impas.
Tingkat BEP dapat dilihat dari 3 segi, antara lain:
1.    Jumlah produksi
Bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi yang menghasilkan profit serta jumlah produksi yang dapat menghasilkan maximum profit (MR=MC).
2.    Waktu
Bertujuan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang direncanakan dapat menutupi segala biaya yang dikeluarkan.
3.    Jumlah biaya
Maksudnya jumlah biaya yang dikeluarkan berada dalam keadaan BEP.
            Khusus bagi proyek yang bergerak dalam produksi perlu melakuan perhitungan pay back period. Semakin cepat pengembaliannya maka semakin baik kegiatan usaha /proyek tersebut. Dan sebaliknya.

F.    ARUS KAS (CASH FLOW)
Cash low merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam satu periode tertentu. Cash flow  menggambarkan berapa uang yang masuk dan uang yang keluar. Dalam cash flow semua data pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan dating.
Kas akhir penting bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1.      Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari
2.      Kas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban yang jatuh tempo
3.      Kas digunakan untuk melakukan investasi kembali

Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha,antara lain:
1.    Initial cash flow (kas awal)
merupakan pengeluaran-pengeluaran pada awal periode untuk investasi (prainvestasi). Contohnya pembelian tanah, gedung, dll.
2.    Operasional cash flow
Merupakan kas yang diterima dan dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan dikeluarkan pada stu periode.
3.    Terminal cash flow
Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.

II.            KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Criteria-kriteria yang biasa diigunakan untuk menilai investasi adalah sebagai berikut:

1.    Pay back period
Pay back period adalah suatu jangka waktu untuk mengembalikan jumlah investasi yg direncanakan.
Ada 2 macam model perhitungan:
a.    Apabila kas bersih setiap tahun sama(PP)
PP =         investasi       x 12 bulan
            Kas bersih/th    
b.    Apabila kas bersih tiap tahun berbeda
Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi pay back, maka hasil perhitungan sebagai berikut:
1.    PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
2.    Dengan membandingkan rata-rata industry unit usaha sejenis
3.    Sesuai dengan target perusahaan
Kelemahan metode ini:
1.    Mengabaikan time value of money
2.    Tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian

2.    Average Rate of Return
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.
ARR (%) =               Rata-rata EAT             
                           Rata-rata investasi
Rata-rata EAT =           total EAT
                             Umur ekonomis
Rata-rata investasi =   investasi
                                        2

3.    NPV (net present value) laba bersih sekarang
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi.
NPV = KAS BERSIH 1  + KAS BERSIH  + ………………… KAS BERSIH   -  INVESTASI
                 ( 1+ r )            (1 + r )                             ( 1 + r )n
Setelah memperoleh hasil yang dengan :
NPV positif, maka investasi diterima
NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak

4.    Internal rate of return (IRR)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern .
IRR = P1 – C1 x P2 – P2
             C2 – c1
Keterangan
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2

5.    Provitability indeks (PI)
Merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
                                          PI =∑ PV kas bersih x 100%
                                                  ∑ PV investasi

Kesimpulan :
Jika PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Jika PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak

III         RASIO – RASIO LAPORAN KEUANGAN
                        Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut.
            Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, antara lain:
1.    Kreditur
2.    Pemegang saham
3.    Pemerintah
4.    Manajemen
5.    Investor
6.    Pekerja
Jenis –jenis laporan keuangan
1.    Neraca
Merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu.
2.    Laporan laba rugi
Merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu.
3.    Laporan arus kas
Merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak terahdap kas.
4.    Laporan perubahan modal
Merupakan laporan yang berisi catatan terjadinya perubahan modal di perusahaan.
Bentuk – bentuk laporan keuangan
1.    Laporan keuangan neraca
Ada 3 macam
1.    Skontro/horizontal
Dalam bentuk T, aktiva sebelah kiri dan pasiva sebelah kanan.
2.    Bentuk laporan / vertical
a.    Bentuk tunggal
b.    Bentuk majemuk

IV         PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI
                        Proyeksi neraca menggambarkan seberapa harta perusahaan serta kewajiban (hutang dan modal) perusahaan, sedangkan proyeksi laba rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya.
1.    NERACA
Komponen harta yang tergambar dalam posisi aktiva adalah sebagai berikut :
1.    Aktiva lancar
a.            Kas
b.            Rekening giro
c.            Deposito berjangka
d.            Persediaan
e.            Dll
2.    Penyertaan
3.    Aktiva tetap
a.            Aktiva tetap berwujud
·                     Tanah
·                     Mesin
·                     Dll
b.            Aktiva tetap tak berwujud
·                     Goodwill
·                     Lisensi
·                     Dll
4.    Aktiva lainnya
·         Gedung dalam proses
·         Tanah dalam penyelesaian
·         Piutang jangka panjang
·         Uang jaminan
·         Uang infestasi
Komponen kewajiban
1.    Hutang lancar
a.            Hutang dagang
b.            Hutang wesel
c.            Hutang bank
d.            Hutang pajak
e.            Dll
2.    Hutang jangka panjang
a.            Hutang hiotik
b.            Hutang ubligasi
c.            Dll
3.    Ekuitas
·                     Modal saham
·                     Modal sumbangan
·                     Laba ditahan
·                     dll

V.       PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN
·         BENTUK – BENTUK RASIO KEUANGAN
1.    Liquidity ratio
Sering disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa liquidnya suatu perusahaan yaitu dengan membandingkan seluruh komponen yang ada diaktiva lancar dengan komponen di pasiva lancar.
Rasio ini juga melihat seberapa kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya.
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain:
a.    Current ratio(CR)
Merupakan rasio untk mengukur kemampuan perusahaan membeyar kewajibannya jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.
Current ratio (CR) =   aktiva lancar
                                Hutang lancar
b.    Quick ratio ( acid test ratio )
Merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan.
Quick ratio =   kas+bank+efek+piutang
                        Current liabilities
                                    Atau
Quick ratio = current ratio + inventory
                                                            Current liabilities
c.    Inventory to Net Working Capital
Merupakan rasio yang mengukur atau membandingkan antara sejumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.

Inventory to NWC  =                           inventory                       
                                                                        Current asset – current liabilities
d.    Cash ratio
Merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang.
Cash ratio = cash or cash equivalent
                        Current liabilities
                                                                        Atau
                                    Cash ratio =          kas + bank
                                                            Current liabilities
2.    Laverage ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang .
Keuntungan dengan mengetahui laverage ratio adalah
a.    Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban terhadap pihak lainnya.
b.    Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.
c.    Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dan modal.
Adapun rasio – rasio yang ada dalam laverage ratio adalah:
a.    Debt Asset Ratio
Merupakn rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Debt to Asset Ratio ( Debt Ratio ) =  total debt  x 100%
                                                       Total asset
b.    Debt to Equity Ratio
Adalah ratio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri.
Debt to equity ratio = total debt  x 100%
                                    Equity


c.    Long Term Debt to Equity Ratio
Merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya untuk mengukur berapa bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang.
LTDER = Long term debt  x 100 %
                   Equity
d.    Tangiable Asset debt Coverage
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui rasio antara aktiva tetap berwujud dengan hutang jangka panjang.
TADC =           fixed asset                  x 100%
            Hutang jangka panjang
e.    Current liabilities to net worth
Merupakan rasio antara hutag lancar dengan modal sendiri. Raio ini menunjukan bahwa dana pinjaman yang segera akan ditagih.
Current liabilities to net worth = current liabilities  x 100%
                                                         Equity

3.    Rasio aktivitas ( activity ratio )
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusaahaan 9 penjualan , persediaan, penagihan piutang dll ).
Adapun aktivitas sebagai berikut:
a.    Perputaran piutang
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah.
Turnover receivable =  penjualan kredit           
                                 Rata-rata piutang
b.    Perputaran persediaan
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam stu periode.
Cara pencariannya adalah dengan membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan rata-rata persediaan.
Inventory turnover = harga pokok barang yang dijual
                                    Rata-rata persediaan

c.    Working capital turnover
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditananmkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat diperoleh atas setiap modal kerja yang digunakan.
NWC Turnover  =       net sales         
                           Working capital
d.    Fixed asset turnover
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur semua pengguanaan aktiva perusahaan.
Asset turnover =        sales      
                             Total assets

4.    Rasio provitabilitas
Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini terdiri dari:
a.    Profit margin
Rasio ini diukur antara profit margin degan penjualan.
Net profit margin = net profit after tax x 100%
                                      Net sales
b.    Return on investment(ROI)
Merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen.
ROI = net profit after tax x 100%
            Total asset
c.    Return on equity (REO)
Merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
ROE = net profit after tax x 100%
                Equity





BAB III
  PENUTUP
1.    KESIMPULAN
Aspek keuangan meruapakan bagian terpenting dalam sebuah usaha/proyek
Terlaksana atau tidaknya suatu usaha/proyek salah satu aspek terpenting adalah aspek keuangan. Perhitungan keuangan dan estimasinya sangat mempengaruhi investasi yang akan investor tanamkan. Keuangan ini tidak lepas dari neraca dan laba rugi, yang berisi pendapatan, biaya, modal, hutang, persediaan, dll. Perhitungan rasio keuangan juga diperlukan bagi perusahaan yang hendak melakukan usaha, terutama bagi perusahaan yang sudah lama beroperasi, maka penilaian dapat dilakukan dari laporan keuangan pada periode sebelumnya.

2.    Saran
Diharapkan pada pemakalah selanjutnya dapat membuat dan melakukan pengkajian makalah dengan lebih baik lagi.karena pemakalah merasakan banyak sekali kekurangan yang dilakukan, baik dalam penulisan, penggunaan kata dan kalimat, serta dalam pembahasan makalah.  Terlepas dari pada kekurangan, pemakalah berharap bahwa makalah ini dapat berfaedah bagi semua pembaca makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Khasmir. dan jakfar.2005. studi kelayakan bisnis. Jakarta: kencana prenada media group,Jakarta.
Ibrahim,Jacob. 1998, studi kelayakan bisnis.jakarta : PT asdi mahasatya, Jakarta.